コヤマ ミユキ
Profile Affies Home


Tagboard

No harsh words
Put your url not your email
No spamming and Ecchi
Follow back allowed here
Exchange link/bloglist is open



Follower




Tabber


PAST BLIST

Thank you for visited my blog. If you want me to follow you back, tell me in my tagboard. Beside, exchange link and bloglist is open. Tell me if you want too.
Kaki Comment

News: Setiap 4 bulan, top commentator akan mendapat hadiah misteri!



Credit


Full edit by : Qyla / Miyuka
Blogskins by : Naimi
Others :X O X O X .




Alam Barzakh
Wednesday 18 December 2013 | 22:44 | 0 Comment(s)






Kehidupan Setelah Kematian Di Alam Kubur

Setiap jiwa niscaya akan merasakan sebuah fase bernama kematian. Tak ada yang mengingkari hal itu termasuk kalangan atheis sekalipun. Namun yang namanya keimanan tak mandeg sebatas ini saja. Telah menjadi perkara mendasar dlm Islam, yakni keyakinan adanya alam setelah kematian, yakni alam barzakh, atau lazim disebut alam kubur.


Kematian, dalam pandangan Islam, bukanlah ujung dari segala kehidupan makhluk. Syariat telah demikian gamblang menerangkan bahwasanya masih ada alam lain (alam barzakh kemudian alam akhirat) yang akan dilalui manusia pascakematian. Maka, membincangkan alam kubur, jelas erat kaitannya dgn akidah. Karena alam kubur adalah bagian dari hal ghaib yang tak semua orang (termasuk sebagian umat Islam) mau meyakininya.
Nyatanya, masih saja ada yang berlogika utk mementahkan perkara akidah ini. Seakan-akan segala hal bisa dilihat dari kacamata logika mereka. Sebagian lagi menolak dgn merangkum beragam syubhat (keraguan) yang kesudahannya adalah menolak hadits-hadits yang menerangkan tentang berbagai peristiwa di alam kubur.
Melogikakan alam kubur & beragam peristiwa yang terjadi di dalamnya tentu saja hanya akan menimbulkan erosi akidah, yang ujung-ujungnya kita bisa meragukan bahkan menghampakan eksistensi Allah l sebagai Dzat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Islam telah menggarisbawahi dgn tebal bahwa keimanan bukanlah atas dasar selera manusia sehingga ia bisa bebas memilih sekehendak hati. Di mana ia hanya mau menerima hal-hal yang masuk akal & menolak hal-hal yang bertentangan dgn akal. Ia hanya mengimani hal-hal yang bisa diendus oleh panca indera sementara yang ghaib justru dia kufuri. Demikian juga dia hanya mau mempraktikkan syariat yang dianggapnya ringan sementara syariat yang (dalam anggapannya) berat –meski hukumnya wajib– justru ia tinggalkan.
Hakikat keimanan dlm Islam, adalah pembenaran secara total terhadap segala kabar yang diberitakan Al-Qur’an & As-Sunnah Ash-Shahihah yang kemudian mewujud dlm praktik anggota tubuh, berupa ucapan maupun perbuatan.
Sehingga bukan keimanan namanya jika ber-Islam hanya atas dasar eling (ingat) atau yang di kalangan sufi diistilahkan dgn tahap ma’rifat. Disamping itu, jika setiap makhluk bisa menginderai hal-hal ghaib niscaya keimanan itu menjadi tiada harganya. Karena selain perkara itu bukan lagi merupakan hal ghaib, maka menjadi tak terbedakan lagi antara mukmin & orang kafir. Karena semua orang dgn mudah akan mengimani itu semua.
Bagaimanapun, dunia dlm pandangan Islam, hanyalah panggung ujian yang akan dinilai nantinya. Tidak mungkin ada dua orang, yang satu jahat sementara yang lain shalih, tatkala mati kemudian sama-sama selesai begitu saja. Tak ada balasan kejelekan atau hukuman & tak ada balasan kebaikan atau pahala.
Tegasnya, tak ada tawar-menawar dlm setiap perkara yang memang telah digariskan syariat. Setiap muslim seyogianya terus menyempurnakan keimanan yang telah terpatri dlm sanubarinya, salah satunya dgn mengimani adanya kehidupan setelah kematian.

والله أعلم



0 Comments:

Post a Comment

Terima kasih kerana sudi comment :)